Di berbagai desa
sepanjang jalan Lintas Flores nampak jelas pohon ini menjadi bagian dari
tanaman penghasil sekaligus pelindung yang tumbuh di halaman rumah.
Lihatlah di atas tanah yang tak jauh dari pohonnya, buah jambu mete
bertaburan seolah tak lagi mampu dimanfaatkan karena begitu melimpah.
Morfologi
pulau Flores yang unik telah menjadikan hujan hanya singgah selama 2
bulan saja dalam setahun. Mungkin justru karena karakter tanahnya
sehingga kacang mete yang merupakan biji yang menyembul dari buah
jambunya terasa lebih kering dan renyah. Ada rasa seperti kerupuk gurih
yang terus ingin dihaluskan di dalam mulut.
Semua itu bisa
didapatkan menjadi makanan berselera setelah melalui proses pengolahan
kacang mete di Wolowaru, sekitar 65 kilometer dari Kota Ende. Desa ini
mungkin tidak lebih populer dari Moni yang hanya terpisah jarak sekitar
30 kilometer ke arah bukit yang menanjak. Tapi di desa ini, kacang mete
menemukan tempat persinggahannya sebelum diekspor ke berbagai kota di
Indonesia, bahkan ke luar negeri.
Kualitas kacang mete dari
Wolowaru sungguh tak usah dipertanyakan lagi. Jenis kacangnya sudah
tepilih dari pengelompokan kacang organik dan non-organik. Biji jambu
mete yang diolah hanya yang jatuh dari pohon. Terlihat bahwa proses
seleksi bahan bakunya pun dibantu oleh alam.
Badan sertifikasi
yang datang dari Eropa setiap tahunnya akan tahu pasti mana yang jatuh
dari pohon dan mana yang dipetik. Pemetikan sudah pasti menyalahi proses
seleksi. Semua ini adalah proses ketat karena pasar Eropa menuntut
kualitas prima.
Masyarakat Eropa seperti Jerman, Swiss, Belgia,
dan Perancis, serta Amerika Serikat, Jepang, Singapura, dan Australia
mengakui bahwa kacang mete Flores adalah produk terbaik, jauh lebih baik
dari Afrika dan India.
Harga bahan baku kacang mete organik yang
baik tentu lebih tinggi dari non-organik. Satu kilo kacang mete organik
olahan yang sudah dikemas dibumbui dan siap maka harganya jauh lebih
tinggi di pasaran. Sebagai gambaran, per kilo paket kacang mete siap
makan bisa mencapai Rp 140.000.
Seorang warga dari Jawa Timur
bernama Cahyo melihat peluang ini dan ia merintis usaha pengolahan
kacang mete di Wolowaru. Dengan menampung kacang mete dari pemasok
seluruh pulau Flores, terutama dari perkebunan jambu mete di Ile Padung,
Larantuka, Cahyo memanfaatkan lahan yang tidak terlalu luas sebagai
industri rumah tangganya. Kacang mete yang masih terbalut kulitnya yang
keras dijemur di lantai berpermukaan semen tempat memarkirkan motor dan
menyimpan pot-pot bunga. Dari tepi jalan, tempat ini hampir tak nampak
karena dibentengi warung kelontong dan rumah makan bernama Warung Jawa
Timur.
Sebuah ruangan berjendela di belakang warung dipadati
karung berisi kacang mete yang sudah kering dan siap dipecah kulitnya.
Berjejal dengan karung, meja menghadap dinding tembok dipadati hampir
selusin pekerja yang bekerja berdasarkan tugas masing-masing. Di antara
mereka ada yang mengayunkan tuas pemecah kulit kacang mete dan yang lain
bertugas membersihkan kacang yang sudah dikuliti.
Proses
pembelahan kacang, pemilahan, serta pembersihan melalui beberapa tahap.
Dari pembersihan awal hingga finishing, seolah membuat benda kecil yang
sangat berharga. Sarung tangan plastik dan penutup mulut dikenakan
pegawainya sehingga pasti tidak adakontaminasi dalam mengemasnya.
Asyiknya, pengunjung bisa melihat semua proses ini termasuk mengikuti
uji rasa.
Proses ini memang panjang karena sudah ditetapkan oleh
badan inspeksi dan sertifikasi dari Swiss yang khusus memeriksa
pengolahan kacang mete yang disebut IMO (International Marketecotologi).
Setiap tahun, badan ini datang dan memeriksa semua proses termasuk
bahan dasar dan fasilitas.
Selain Wolowaru mendapat sertifikat
IMO, perkebunan di Ilepadung, Larantuka pun bersertifikasi sejak 2005.
Bila keterlibatan badan khusus sudah ada dalam bagian proses pengolahan
maka tak perlu ragu bahwa kacang mete Flores, khususnya pengolahan di
Wolowaru adalah makanan yang sudah pasti bermutu tinggi.
Faktanya,
kacang mete memang mengandung beberapa komponen nutrisi yang sangat
berguna bagi tubuh. Mengkonsumsi kacang mete membantu meningkatkan daya
tahan tubuh karena terdapat 33 persen angka kecukupan gizi (AKG) pada
elemen zinc. Selain itu, kacang mete dapat mengurangi perasaan depresi
karena ada asam amino tryptophan yang dapat mengatasi rasa sedih dan
meningkatkan sensasi semangat. Kacang mete juga dapat melindungi penuaan
kulit serta mengurangi risiko gigi berlubang.
Secara ekonomi,
usaha pengolahan kacang mete ini telah menyerap banyak tenaga kerja dan
menjadi sumber pendapatan rumah tangga bahkan daerah. Tak pelak, sebuah
organisasi pembangunan masyarakat lokal turut serta membantu usaha ini
guna meningkatkan perekonomian masyarakat Flores pada umumnya.